![]() |
Salah satu gudang garam yang masih berisi garam |
Demak – Musim garam tahun 2015 kemarin bagi pegaram di Demak merupakan pil pahit
yang harus ditelan. Harga garam mulai panen raya sampai dengan musim penghujan
tiba belum ada kenaikan. Justru garam
yang jauh dari jalan raya harganya cenderung turun seiring dengan
meningkatnya biaya angkutan. Sehingga panen kali ini merupakan panen dengan
harga terendah yang cukup merugikan petambak.
“ Pengalaman
yang sudah-sudah jika musim penghujan tiba harga garam pasti ada kenaikannya
paling tidak perkwintalnya Rp 10 ribu – Rp 20 ribu. Tetapi panen kali ini harga
semakin merosot sehingga penimbun garam pada tahun ini banyak menelan kerugian
“, ujar Busri pegaram yang juga pengepul garam asal desa Kedungmutih pada kabaredemak.com.
Busri yang
telah menekuni usaha pembuatan garam dan juga jual beli garam lebih dua puluh
tahun mengatakan, petambak garam tahun ini banyak yang menelan kerugian karena rendahnya harga garam. Harga
garam yang biasanya perkwintalnya kuat Rp 50 – 60 ribu . Tetapi pada tahun ini
paling tinggi Rp 25 – 30 ribu di atas lahan. Bahkan pada akhir panen harga
rata-rata Rp 15 ribu – 20 ribu stiap kwintalnya.
“ Jika pegaram
menyewa lahan tahun ini hitungannya rugi , karena hasilnya banyak namun harga
garam yang rendah. Namun jika lahan milik sendiri kerugian tidak terasa karena
petambak tidak mengeluarkan biaya sewa. Namun dari sepi bisnis petambak merugi
karena harga sewa yang tidak terbayar”, tambah Busri.
Hal sama juga
dikatakan Hamzawi Anwar Manager Koperasi “ Margi Rahayu” Kedungmutih, dengan
kondisi harga garam yang terpuruk ini petambak akan sulit memenuhi kebutuhan
hariannya. Garam yang di simpan hampir tiga bulan ini belum ada kenaikan. Sehingga
untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya mereka biasanya menjual barang
berharga. Bahkan beberapa diantaranya yang meminjam pada bank atau lembaga
keuangan lain.
“ Koperasi kami
setiap hari pasti ada pengajuan pinjaman dari petambak untuk kebutuhan hidup
sehari-hari dan keperluan lain. Mereka menjual garamnya merasa eman-eman sehingga
untuk menutup kebutuhan hariannya banyak yang mengajukan koperasi kami “, kata
Hamzawi Anwar yang juga memasarkan garam petambak Demak.
Dengan masih
adanya hujan di bulan April ini petambak garam di Demak berharap harga garam
masih bisa naik. Memang stok garam ditingkat petani pada tahun lalu cukup
banyak . Selain panas yang kuat juga disebabkan dengan turunnya bantuan
pemerintah berupa plastic garam. Dengan penggunaan plastic garam tersebut hasil
garam lebih banyak , kualitaspun juga lebih bagus.
“ Namun
sayangnya dengan stok banyak dan juga kualitas bagus tidak disupport pemasaran
, sehingga harga garam masih rendah karena stok ditingkat petani masih rendah.
Nah inilah PR pemerintah yang harus di lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan
petambak garam “, kata Hamzawi Anwar. (K-1)
Butuh Garam Krosok Demak Hubungi HAMZAWI 085727809314
0 Response to "Jelang Mei Masih Hujan , Petambak Berharap Harga Garam Bisa Naik"
Post a Comment