 |
JAKARTA – Kemenpora memberikan tawaran kepada desa-desa di Indonesia untuk membangun atau memperbaiki lapangan olahraga. Tak tanggungtanggung, jumlahnya mencapai 1.000 lapangan untuk 1.000 desa.
Asdep Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga pada Deputi IV Kemenpora, Samsudin mengatakan, ada lima lapangan yang bisa dibangun di desa-desa, yaitu sepak bola, bulu tangkis, futsal, bola voli dan panjat tebing. Menurutnya, program bantuan pemerintah ini diterapkan untuk mendorong partisipasi desa dalam melakukan pembangunan di bidang keolahragaan.
”Kami menawarkan 1.000 paket lapangan olahraga pada tahun ini. Kami berharap program ini dapat meningkatkan peran serta masyarakat di bidang keolahragaan,” ujar Samsudin di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (7/4). Mantan Kabag Humas Kemenpora ini mengemukakan, jumlah bantuan dana yang dikucurkan untuk masing-masing lapangan berbeda.
Lapangan sepak bola misalnya, anggaran yang akan disalurkan mencapai Rp 185 juta per desa. ”Kami membuatkan program untuk lapangan sepak bola sebanyak 550 paket. Jadi, nanti ada 550 desa yang memperoleh bantuan dan setiap desa mendapat bantuan senilai Rp 185 juta,” ungkap Samsudin.
Adapun untuk lapangan futsal, pihaknya memberikan 200 paket dan setiap lapangan diberi bantuan Rp 170 juta. Lapangan bulu tangkis ada 100 paket dan setiap desa memperoleh Rp 100 juta. Lapangan voli juga diberi jatah sama, yakni 100 paket untuk 100 desa dan setiap desa akan menerima bantuan Rp 100 juta.
Sementara lapangan panjat tebing, jumlahnya hanya 50 paket untuk 50 desa saja. Menurut Samsudin, satu desa untuk panjat tebing memperoleh dana bantuan Rp 145 juta. ”Jadi secara keseluruhan, jumlahnya ada 1.000 paket lapangan. Total dana untuk program ini mencapai Rp 163 miliar,” ungkap dia.
Terima Program
Bantuan Lebih lanjut, Samsudin menjelaskan bahwa untuk bisa menerima program bantuan tersebut harus memenuhi persyaratan yang diminta. Pertama, pemerintah desa mengajukan proposal yang ditujukan kepada Menpora dengan tembusan kepala SKPD Keolahragaan provinsi dan kabupaten/ kota. Kedua, memiliki lahan atau bangunan yang cukup untuk dipakai lapangan olahraga.
Ketiga, status tanah tidak dalam sengketa serta dibuktikan dengan sertifikat. Keempat, pemerintah desa tidak sedang menerima program sejenis yang bersumber dari APBN/APBD. Kelima, rencana anggaran biaya (RAB) lapangan olahraga dan gambar rencana kerja yang telah disetujui SKPD Pekerjaan Umum/Prasarana di kabupaten/kota. Keenam, adanya rekomendasi dari SKPD yang menangani olahraga di kabupaten/ kota yang ditembuskan ke Dispora Provinsi.
”Pemerintah desa juga harus memiliki NPWPdan tidak akan mengalihfungsikan bantuan pembangunan/ rehabilitasi yang telah menjadi aset,” terangnya.( K4-73)
Sumber Berita : Suara Merdeka
Butuh Garam Krosok Demak Hubungi HAMZAWI 085727809314
0 Response to "Kementrian Olah Raga Akan Bangun 1.000 Lapangan, Ayo Desa Ajukan Proposal"
Post a Comment