"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Petani Desa Kendalasem Butuh Pasokan Air di MT II

salah satu area perswahan di desa Kendalasem
Demak – Desa Kendalasem kecamatan Wedung saat ini merupakan salah satu desa pertanian , meskipun lahan pertanian ada yang berfungsi menjadi tambak. Namun demikian luas lahan pertaniannya masih ada separuh sehingga warganya yang mengandalkan sawah sebagai mata pencaharian juga mencapai ratusan warga. Sawah di desa Kendalasem kebanyakan sawah tadah hujan sehingga mengandalkan pengairan dari air hujan.
Panen di MT I kebanyakan sawah di desa Kendalasem pengairannya tercukupi. Sehingga petani bisa menanam padi tanpa takut kekurangan air namun ketika MT II atau gadu beberapa sawah di desa Kendalasem tidak mendapat pasokan air yang cukup karena saluran air yang dangkal. Akibatnya jika musim gadu tidak semua sawah bisa mendapatkan air yang cukup akibatnya banyak dari petani yang gagal panen.
“ Kalau untuk MT I semua sawah cukup air  karena air hujan melimpah namun ketika gadu nanti air mulai surut , beberapa sawah ada yang kekurangan air karena saluran airnya dangkal. Mohon sungai yang dangkal bisa di keruk “, kata Muthohir (60) petani asal desa Kendalasem pada kabaredemak.com
Muthohir mengatakan , dulunya semua warga Kendalasem hidup dari bertani dengan menanam padi , namun karena banyak sawah yang alih fungsi menjadi tambak ikan maka kini merekapun berprofesi sebagai petani tambak. Kini jumlah petani padi dan petambak limapuluh banding lima puluh. Sehingga desa Kendalasem menghasilkan padi selain garam dan ikan.
Persawahan di desa Kendalasem kebanyakan jauh dari jalan kampung sehingga biaya garam sawah cukup tinggi. Mulai dari tanam padi hingga panen masih menggunakan tenaga manusia.  Keuntungan mereka dalam menggarap sawah hanya sedikit apalagi jika hasilnya kurang memuaskan karena kena hama atau penyakit ,kadang mereka harus tombok.
Selain biaya garap yang tinggi kendala lain yang menghadang adalah  harga pupuk masih mahal  sedangkan harga jual gabah turun. Untuk tahun lalu harga gabah masih bagus yaitu kisaran 500 ribu rupiah setiak kwintalnya . Tetapi untuk panen kali ini harga paling tinggi hanya Rp 420 ribu dengan kualitas yang bagus. Sedangkan kulaitas rata-rata harga perkwintalnya hanya Rp 350 ribu – 370 ribu.
“ Kalau panen tahun yang lalu keuntungan petani cukup lumayan , tapi untuk tahun ini keuntungan minim karena harga gabah rendah.Apalagi jika hasil panennya tidak bagus bisa bisa merugi . Mudah-mudahan untuk gadu hasilnya bagus bisa untuk menutup kerugian MT I “ harap Muthohir.  (Muin) 

Butuh Garam Krosok Demak Hubungi  HAMZAWI 085727809314 

0 Response to " Petani Desa Kendalasem Butuh Pasokan Air di MT II "

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "