![]() |
Rizal salah satu operator Mesin potong padi |
Demak
– Saat ini persawahan di kecamatan Wedung Utara mulai panen. Panen yang
serentak membuat petani kebingungan mencari tenaga pemanen padi. Dulu tenaga
untuk memanen padi mudah di cari , tetangga kanan kiri siap memanen. Namun
seiring dengan kemajuan jaman kini mencari tenaga panen sulit , selain mereka
kerja di sector lain juga waktunya bersamaan. Untung kini ada mesin pemanen
padi dari yang digerakkan oleh tangan sampai dengan mesin traktor besar.
“ Dulu mesin
pemanen padi ini banyak yang tidak suka terutama tenaga panen manusia , namun
saat ini mesin pemanen padi justru dicari . Selain menghemat biaya dan waktu
panen . Hasil gabah yang di panen harganya lebih mahal dibandingkan dengan
panen manual dengan perontokan blower “, ujar Nur Khamad petani asal desa
Jungpasir kecamatan Wedung pada kabaredemak.com.
Nurkhamad mengatakan , petani terutama di daerah
kecamatan Kedung kabupaten Jepara cukup tertolong dengan adanya mesin pemanen
padi secara modern ini. Mereka tidak butuh tenaga kerja banyak sehingga
pengeluaranpun ditekan sekecil mungkin. Jika menggunakan tenaga manusia sekali
panen butuh 10 -15 orang. Namun jika menggunakan mesin paling banyak butuh
tenaga tiga orang. Satu orang sebagai pengemudi dan dua orang di belakang
sebagai tenaga isi zak.
![]() |
Mesin potong padi Kubota bergerak |
“ Beberapa hari yang lalu petani dari desa
Sowan,Karangaji,Tedunan, Kaliombo dan Gerdu cukup tertolong dengan
dioperasikannya mesin pemanen padi. Jika tidak ada mesin mereka ibaratnya
menangis karena padinya tidak ada yang memanen “, tambah Nur Kamad.
Namun sayangnya mesin pemanen padi ini di MT 1 hanya
bisa dioperasikan di areal persawahan Jepara . Untuk area persawahan Demak
tidak semua lahan bisa dioperasikan mesin ini selain lahan yang basah dan
berair juga mesin kesulitan memasuki lahan persawahan. Kemungkinan untuk MT II
masin ini bisa dioperasikan di lahan persawahan kabupaten Demak.
Rizal operator mesin pemanen padi Kubota asal desa
Bungo mengatakan hal yang sama mesin pemanen padi saat ini dicari oleh para
petani. Selain waktunya cepat gabah hasil dari pemanen mesin ini dihargai lebih
mahal. Perkwintalnya terpaut 10 ribu dari gabah yang dipanen manual tenaga
manusia dan perontok blower. Namun dengan menggunakan mesin ini pemotong dan
perontok jadi satu gabah yang dihasilkan langsung bisa dijual kepada pedagang.
“ Untuk harga sewa perhektarnya kami kurang tahu pak
itu semua lewat bos , saya hanya sebagai tenaga pemanen saja. Karena untuk
harga setiap areal sawah berbeda tergantung lahannya “, kata Rizal. (Muin)
0 Response to "Untung Ada Mesin Pemanen Padi , Biaya Panen Lebih Hemat"
Post a Comment