![]() |
Bang Khotim berdiri dikubah untuk mengganti lampu mustaka yang mati (Foto : FB Kai ) |
Demak – Orang kebanyakan jika berdiri di ketinggian pasti mempunyai rasa takut dan juga tubuh
bergetar. Namun demikian tidak bagi Khotim warga RT 07 RW 01 desa Kedungmutih
kecamatan Wedung kabupaten Demak. Pria yang sduah mempunyai cucu ini tidak
merasa “dredheg” jika berdiri di ketinggian.
Oleh
karena itu kini ia dikenal sebagai manusia laba-laba yang setiap harinya
bekerja di ketinggian. Diantara pekerjaan yang dijalani adalah memasaing lampu
di puncak masjid. Mengecat plafon-plafon yang tinggi sampai dengan menjadi
tenaga kebersihan di ketinggian misalnya mebersihkan kaca-kaca bangunan tinggi.
Kotim
yang berperakan kecil ini sering menerima order pengecatan bangunan yang tinggi
terutama masjid. Selain itu juga menghaluskan dinding-dinding di banguna
tinggi. Dengan bantuan tangga sekedarnya ia berani mengecat di bagian dinding
atau plafond yang sulit dilakukan orang.
![]() |
Bang Kotim mengecat bagian dalam kubah |
“
Ya panjat memanjat ini pekerjaan saya sejak kecil. Sehingga banyak orang yang
menggunakan jasa saya untuk memasang alat atau mengecat , menghaluskan
,mengkompon dinding bangunan pada bangunan yang tinggi-tinggi “, aku Khotim
pada kabaredemak.com
Sehingga
tidak mengherankan jika bulan Ramadhan tiba order pekerjaan seperti mengecat
masjid mengalir dalam setiap harinya. Tanpa membawa sabuk pengaman ia turun
naik di ketinggian. Temannya setiap hari adalah tangga yang tinggi dan
tali-tali pengikat tangga supaya tidak bergerak. Dengan kerja sendirian ia
mengaku lebih fokus ke pekerjaannya.
Nor
Amin pengurus Masjid Jami’ Baitul Makmur mengatakan , setiap membutuhkan tenaga
yang mengerjakan bagian di ketinggian ia pasti mengundang pak Khotim. Soalnya
tidak semua orang berani mengerjakan kerja ditempat yang tinggi. Selain itu
hasil kerja cukup rapi jika dilihat. Misalnya mengecat atau mengkompon dinding.
“
Ketika lampu di kubah masjid mati , tidak ada orang yang berani naik di ke atas
untuk menggantinya . Satu-satunya orang yang berani naik hingga ke puncak kubah
masjid ya pak khotim . Alatnya cukup sederhana hanya tangga sesaimpainya di
bagian kubah ia berjalan seperti cicak merayap satu persatu menaiki bilah-bilah
kubah “, kata Amin. (Muin)
Your Article Is This Very Helpful Thanks For Sharing.......................!!!!!!!!!!
ReplyDelete