"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Harga Garam Makin Terpuruk, Pegaram Demak Menjerit Namun Tak Kedengaran

Busri Petambak dan juga pengepul  Garam dari desa Kedungmutih
Demak – Harga garam khususnya di kawasan Demak dan Jepara semakin terpuruk. Pegaram masih menunggu kenaikan harga sehingga merekapun belum membongkar gudangnya. Untuk kebutuhan harian merekapun membuka simpanannya atau meminjam ke koperasi atau lembaga keuangan lainnya. Mereka masih berharap harga garam ada kenaikan yang signifikan.

Busri pegaram yang juga pengepul mengatakan , musim garam tahun ini merupakan musim yang tersusah baginya. Ia rugi puluhan juta karena garam yang ditimbunnya tidak ada kenaikan ,justru semakin turun. Saat ini ia masih punya stok garam seribu  ton di gudang yang tersebar di lading-ladang garam di Demak dan Jepara.

“ Coba bayangkan kalau saya dulu beli satu kwintal Rp 30 ribu setiap kwintalnya saat ini hanya laku Rp 20 ribu misalnya . Saya rugi Rp 10 ribu setiap kwintalnya kalau di kalikan 1.000 ton saya rugi berapa bisa anda hitung sendiri “, kata Busri pada kabaredemak.com

Busri mengatakan selain berprofesi sebagai pengepul garam yang mensuplai garam ke berbagai kota besar . Ia juga pegaram yang mempunyai garapan garam cukup luas milik pribadi dan sewa. Sehingga mata pencaharian sehari-harinya semuanya dari hasil garam. Tahun ini baginya tahun yang terburuk dalam sejarah hidupnya.

“ Kalau dulu menyimpan garam meski sedikit pasti ada untungnya, sehingga banyak warga yang menimbunnya di dalam gudang. Ketika musim penghujan tiba garam di jual pasti ada keuntungannya. Namun saat ini masih rugi”, katanya lagi.

Ia yang sudah lebih sepuluh tahun berprofesi sebagai pedagang garam tak habis pikir kenapa harga garam terus terpuruk. Pegaram seperti dirinya dan juga yang lainnya setiap hari menjerit-njerit karena harga garam yang terpuruk. Namun jeritan para pegaram ini tidak terdengar karena menjeritnya di dalam hati.

Ketika disinggung PT Garam Persero membeli garam petani, Busri mengatakan , harga yang ditetapkan oleh PT Garam Persero masih rendah . Sehingga upaya pembelian garam petani oleh PT Garam tidak bisa berdampak peningkatan kesejahteraan. Dengan harga yang ditetapkan itu jika dikurangi biaya operasional ketemunya masih kisaran Rp 20 ribu – 25 ribu dilahan untuk kualitas III.

“ Saya lihat harga yang ditetapkan oleh PT garam itu tidak terlalu tinggi . Selain itu tidak semua garam petambak bisa masuk kesana kalau melihat sampel yang ditentukan. Jika semua garam tidak bisa terserap akibatnya stok masih banyak hargapun semakin hancur “, tambah Busri.

Selain itu sampai saat ini pelaksanaan pembelian garam juga belum terealisasi . Sehingga garam di tingkat petani masih banyak . Cuma cuaca yang agak menolong karena masih ada hujan sehingga harapan kenaikan harga garam masih diharapkan. Namun jika bulan ini terus panas dan pegaram berproduksi lagi harga garam semakin terpuruk dan pegaramoun semakin menjerit-jerit. (Muin)

Butuh Garam Krosok Demak Hubungi  HAMZAWI 085727809314 

0 Response to "Harga Garam Makin Terpuruk, Pegaram Demak Menjerit Namun Tak Kedengaran"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "