Demak - Ada tradisi yang entah kapan dimulainya yang
berkaitan dengan datangnya bulan suci Ramadhan.Satu hari menjelang datangnya
bulan suci ini semua makam , pekuburan , pesareyan ramai dengan kedatangan para
peziarah .
Sehingga jika hari-hari biasa area
pemakaman sepi sunyi yang ada paling pemburu burung dan pencari rumput , sore
hari menjelang manghrib bagai pasar malam dengan kedatangan peziarah dari
mana-mana.
Meskipun dari luar kota mereka menyempatkan
diri untuk berziarah ke makam ayah, ibu, saudara, kakek atau buyut mereka
sebagai ritual yang harus di jalani ketika akan menjalankan ibadah puasa.
Bagi mereka menjalankan ibadah puasa
tanpa lebih dahulu berziarah kubur sepertinya kurang pas , sehingga dengan
mengajak seluruh anggota keluarga mereka datang ke makam mohon do’a restu dan
juga mendo’akan leluhur mereka.
” Ya yang namanya leluhur tidak bisa dilupakan dimanapun kita tetap ingat Mas , ya hari ini kita bersama ziarah ke makam Ayah dan Mbah-mbah saya di desa Kedungmutih ini . Saya dilahirkan di desa ini kapanpun saya tetap ingat desa tercinta ini “, ujar Aksun Wijaya , SH pengusaha Semarang asal desa Kedungmutih pada kabaredemak.com
Aksun yang
ditemani beberapa adiknya datang ke pamakaman desa Kedungmutih bersamaan dengan
digelarnya ziarah kubur missal yang dilakukan warga desa kedungmutih sebagai
rangkaian Ruwahan Massal. Ratusan warga desa Kedungmutih berbondong-bondong untuk
berziarah dan juga pembacaan tahlil yang dipandu oleh ulama setempat.
Sunardi warga desa Kedungmutih yang kini tinggal di Semarang juga tidak pernah melupakan makam orang tuanya. Setiap tahun sekali menjelang Ramadhan pria yang sehari-harinya sebagai montir motor di Semarang ini pasti melakukan ziarah kubur. Selain ayah ibunya adiknya juga dimakamkan di pemakaman umum desa Kedungmutih.
" Kalau belum ziarah kubur rasanya ada yang kurang dalam menjalani ibadah puasa ", kata Sunardi.
Roisul Huda Ketua
Panitia Ruwahan Massal desa Kedungmutih mengemukakan, gelaran ziarah massal ini
dilakukan sebagai rangkaian ruwahan massal . Acara lain yang digelar pula
adalah khotmil qur’an yang dilakukan oleh santri dan pengasuh Ponpes Nurul
Furqon. Setelah sore melakukan Ziarah massal malam harinya adalah selamatan
yang diisi kembali dengan khotmilqur’an dan Tahlilan massal.
“ Selain memberi
manfaat kepada yang telah meninggal dunia, acara ruwahan massal ini juga bermanfaat
bagi yang masih hidup . Selain itu juga sebagai wahana untuk penggalangan dana
pembangunan masjid “, tambah Roisul Huda . (Muin)
Butuh Garam Krosok Demak Hubungi HAMZAWI 085727809314
0 Response to "Sudah Tradisi , Jelang Ramadhan Pemakaman Ramai Serbu Peziarah"
Post a Comment