![]() |
Haji Rohmat menujukkan garam hasil panen di lahannya |
Demak- Meskipun sat
ini musim Kemarau mundur dari biasanya karena masih ada hujan satu dua yang
turun. Namun hal ini tidak menyurutkan nyali pegaram di kabupaten Demak. Dengan
semangat yang tinggi mereka terus menggarap lahannya meski kadang mendung
menggelayut.
Dengan bekerja yang sungguh-sungguh akhirnya lahan
garam yang digarapnya menuai hasil. Salah satunya adalah Haji Rohmat petani
garam asal desa Kedungkarang kecamatan Wedung. Meski ratusan temannya sesame
pegaram belum menuai hasil garam tahun ini. Namun ia telah merasakan memanen
garam di lahannya.
“ Ya jadi
petani garam ya harus rajin , jika ada panas terus aja menggarap lahan garam.
Ada hujan ya prei sebentar panas lagi ya dikerjakan lama-lama ya panen seperti
ini “, kata Haji Rohmat pada kabaredemak.com
Haji Rohmat
mengatakan ia memang mengawali menggarap lahannya. Selain tidak ada pekerjaan
lain lahan yang digarap juga miliknya sendiri. Meski kadang ada hujan namun itu
bukan menjadi halangan. Selama lebih satu bulan ia mempersiapkan lahannya ,
akhirnya pada pertengahan Agustus ia mulai memanen lahannya.
Dengan adanya
plastic hitam untuk melapisi meja kristalisasi ini , membuat garam lebih mudah
dan juga kualitas bagus. Dulu membuat garam paling tidak persiapann membutuhkan
waktu lebih dua bulan sampai tiga bulan. Namun dengan adanya plastic membrane hitam
ini persiapan lahan hanya butuh waktu satu bulan. Yang terpenting dalam jangka
satu bulan tidak ada hujan yang cukup lebat.
“ Membuat garam
kendala utamanya adalah hujan yang cukup lebat , jika intensitas hujan tidak
begitu besar maka pembuatan garam tidak akan terganggu. Kalau sudah panen
seperti ini kita tinggal atur jalan air
supaya cepat tua “, tambah haji Rohmat.
Panen awal
ini harga garam mulai stabil , saat ini garam kualitas bagus di lahan setiap
keranjangnya laku Rp 12 ribu -15 ribu . Sedangkan untuk garam biasanya harganya
perkeranjangnya terpaut Rp 2-3 ribu. Harga garam di awal panen ini masih bagus
karena harga garam yang sebelumnya sempat anjlog sehingga setiap seranjangnya
hanya Rp 5-6 ribu.
“ Kalau
awal-awal ini harga garam masih bagus dan layak untuk petani. Kita berharap
harga garam ini bisa stabil terus agar ekonomi pegaram bisa terangkat “, kata
Rohmat.
Masalah
bantuan geo membrane atau plastic garam . Rohmat mengatakan hasilnya cukup
bagus bagi petani garam. Namun demikian jumlahnya belum memadai dengan jumlah
lahan yang ia miliki. Saat ini bantuan plastic yang ia terima masih kurang
separuhnya . Sehingga jika ada bantuan turun lagi ia berharap bisa mendapatkan
kembali. (Muin)
0 Response to "Haji Rohmat Petambak Kedungkarang Demak, Mulai Panen Garam"
Post a Comment