![]() |
Mbah Zarobat peternak kambing dari desa Tedunan Demak |
Demak – Desa Tedunan kecamatan Wedung saat ini masih mengandalkan pertanian
sebagai mata pencaharian warganya selain sebagai buruh tenun. Selain itu
warganya banyak pula yang mempunyai sambilan usaha sebagai peternak kambing.
Jika dihitung jumlah peternak kambing ada puluhan warga.Jumlah kambing yang
diternakkan warga Tedunan juga mencapai ratusan ekor.
Namun
demikian karena jauhnya akses dengan dinas terkait maka peternak kambing jarang
mendapatkan penyuluhan dari pemerintah. Mereka beternak kambing dengan caranya
sendiri masih tradisional dan kuno. Bentuk kandang , pengelolaan sampai dengan
pakan masih belum ada teknologi menyentuhnya.
Kandang-kandang
yang mereka buat bentuknya sederhana tanpa sekat-sekat. Letaknyaada yang di
pemukiman dan ada pula yang jauh dari pemukiman. Pakan kambing setiap harinya
juga memanfaatkan hijauan yang ada di
sekitarnya. Tidak ada makanan tambahan atau makanan modern lainnya. Sehingga
pertumbuhannya kurang maksimal.
“ Yak arena
tidak ada yang mengarahkan ya beternak seperti ini bikin kandang , diisi
kambing , kambing di beri makan ,
diangon di luar kandang begitu seterusnya jika sakit ya di beri obat seperti
manusia “, kata Pak Aslori peternak kambing warga desa Tedunan pada
kabaredemak.com
Pak Asrori
mengatakan , ia beternak kambing sudah lebih sepuluh tahun. Pekerjaan yang
utama adalah buruh tani dan juga buruh tenun. Untuk menambah penghasilan harian
ia beternak kambing dan membuat kandang di belakang desa pinggir sungai. Saat
ini jumlah kambingnya besar kecil mencapai 30 ekor.
Beternak
kambing menurut pak Asrori cukup lumayan hasilnya. Ia membeli bibit seharga di
bawah satu juta rupiah , setelah dipelihara kurang lebih 4-5 bulan jika dijual
kambing itu laku satu juta sampai satu juta limaratus ribu. Penjualannya tidak
tentu tergantung kebutuhan . Jika ada kebutuhan besar misalnya bayar anak
sekolah , atau kebutuhan lain baru menjual kambingnya.
Penjualan
kambing cukup mudah ia tidak perlu memasarkan ke pasar ternak. Namun para
pengepul sudah datang sendiri ke rumahnya . Kadang ia juga barter kambing
dewasa di tukar dengan kambing anakan untuk dibesarkan. Dari peternak ia
mendapatkan kelebihan uang pembelian
kambing.
“ Mesktinya
menguntungkan beternak kambing disini , pakan tidak usah beli di dekat rumah
sudah ada. Namun karena ternaknya asal-asalan ya hasilnya tidak bisa maksimal”,
tambah pak asrori.
Hal sama juga
dikatakan Mbah Zarobat yang mempunyai kambing sepluh ekor. Ia beternak kambing
juga sudah lama untuk menambah penghasilan keluarga. Meski harus angon kambing
setiap harinya namun hal itu bukan masalah yang penting hasikl dari penjualan
kambing bisa menambah penghasilan keluarganya.
Dengan tidak
adanya pembinaan dan penyuluhan apalagi bantuan dari pemerintah usaha ternak
kambing yang dilakukan oleh warga desa
Tedunan kurang maksimal. Oleh karena itu mereka berharap ada sentuhan dari
Dinas intstansi terkait yang berkaitan dengan usaha ternak kambing. Misalnya
penyuluhan masalah pemeliharaan, pakan tambahan dan juga yang lainnya.
“ Saya
mendengar dulu ada bantuan kambing dari pemerintah, namun yang menerima
rata-rata istri perangkat desa . Selanjutnya kambiing itu habis karena dijual .
Sampai sekarang tidak ada bantuan lagi “, kata pak Asrori menutup perbincangan
dengan kabaredemak.com (Muin)
0 Response to "Peternak Kambing Tedunan, Butuh Sentuhan Pembinaan Dari Dinas Peternakan "
Post a Comment