"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Warga Desa Kedungkarang Keringkan Limbah Nelayan, Biar Bau Asal Dapat Uang

Aslifah keringkan limbah Nelayan

Demak – Kerja apapun yang penting halal hasilnya , itulah yang dijalani beberapa warga desa kedungkarang kecamatan Wedung kabupaten Demak. Meski setiap harinya berbaur dengan bau amis dan juga bau tak sedap namun  itu bukan menjadi halangan . Selain itu mereka setiap harinya juga berpanas ria untuk mengeringkan limbah nelayan agar menjadi uang.

Dulu limbah nelayan berupa kepiting kecil , bintang laut , seriping tak ada gunanya. Sehingga sehabis melaut setelah ikan dipilah-pilah limbahnya dibuang begitu saja. Namun beberapa tahun ini barang limbah ini ada pengepulnya namun syaratnya harus kering. Entah untuk bahan apa namun limbah nelayan kering ini di cari orang.

“ Dulunya yang buka usaha pengeringan limbah nelayan ini hanya 1-2 orang , kini semakin banyak permintaan warga desa Kedungkarang yang membuka usaha pengolahan limbah nelayan ini ada sepuluh orang “, ujar Aslifah (50) warga desa Kedungkarang yang membuka usaha pengolahan limbah nelayan pada kabaredemak.com

Inilah penampakan limbah nelayan itu

Aslifah menuturkan awalnya ia mencoba-coba ikut tetangganya caranya dengan membeli limbah nelayan setiap zaknya Rp 20.000 basah. Selanjutnya limbah itu dikeringkan dengan tanah lapang yang tak terpakai. Misalnya di tanggul pinggir jalan , bantaran sungai dan lapangan yang tak terpakai. Limbah itupun di keluarkan dari zak agar cepat kering setiap waktu harus dibolak-balik di teriknya matahari.

“ Jika panasnya tinggi limbah nelayan itu bisa kering dalam jangka waktu 1-2 hari . Namun jika bercampur mendung bisa butuh waktu dua kali lipatnya. Jika hujan kadang limbah harus di buang karena bercampur dengan ulat dan berbau”, kata Aslifah.

Usaha pengeringan limbah nelayan ini menurut Aslifah lumayan keuntungannya seminggu dengan modal Rp 1,5 juta untung yang diperolehnya berkisar Rp 500 ribu – 700 ribu. Satu zak limbah nelayan basah  harganya Rp 20.000 sehingga ia dapat sekitar 75 zak. Setelah dikeringkan limbah nelayan itu beratnya jika ditimbang sekitar 1 ton . Setiap kilo dihargai Rp 2 ribu jadi menjadi Rp 2,2 juta.

Limbah nelayan kering siap jadi uang 

“ Jika musim kering kayak begini untungnya lumayan banyak karena limbah cepat kering dan tidak banyak terbuang. Kendalanya jika kondosi panas hujan panas hujan limbah tidak kering dan juga bau cukup menyengat menganggu warga yang lewat “, papar Aslifah.

Selain Aslifah masih ada lagi beberapa warga desa Kedungkarang  yang menekuni usaha pengeringan limbah ini. Biasanya mereka bekerja sambilan kebanyakan dijalankan ibu-ibu , sedangkan bapak-bapaknya pergi melaut atau ke tambak. Nah jika anda lewat desa Kedungkarang jangan kaget dengan bau khas pengolahan limbah nelayan di desa ini. (Muin)

0 Response to "Warga Desa Kedungkarang Keringkan Limbah Nelayan, Biar Bau Asal Dapat Uang"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "