![]() |
Seminar Nasional |
DEMAK—Dandim 0716/Demak Letkol Inf Agung Udayana
menghadiri acara dalam rangka Refleksi 115 Tahun Kiprah Futuhiyyah untuk
Bangsa, Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak menggelar Seminar
Nasional dengan tema " Menilik Pola Pendidikan Karakter Santri dan
Tantangan Radikalisme Kajian Ilmu Keislaman di Indonesia " tahun 2016,
Rabu kemarin (26/10).
Refleksi 115 Tahun Kiprah Futuhiyyah untuk Bangsa
ini diikuti sekitar 110 orang.
Acara pembukaan Seminar Nasional dihadiri oleh
Direktur Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta/Alumni Prof.Dr.Masykuri Abdillah,MA,Ketua
yayasan pondok pesantren Futuhiyyah Mranggen KH.Said Latif Hakim,Pangdam IV/Dip
yang diwakili Mayor CAj.Drs.Isa Anshari,S.Ag,M.Ag,Dandim 0716/Demak Letkol Inf Agung
Udayana,Kapolres Demak yang diwakili AKP. M.Kholil,SH,M.Si,tamu undangan
lainnya serta anggota kepolisian/TNI dan para santri.
Acara secara resmi dibuka oleh Bapak Wakapolres
Demak kemarin selasa (25/10), dimana sebelumnya bersama-sama terlebih
dahulu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Syubbanul Wathon dengan penuh
semangat dan pembacaan ikrar santri yang dibacakan oleh santri MA Futuhiyyah 2
Mranggen.
Menurut ketua panitia penyelenggara, H. Faizurrahman
Hanif acara tersebut akan digelar dari tanggal 25 sampai 29 Oktober 2016.
“Rangkaian kegiatan ini termasuk agenda kegiatan Expo
Futuhiyyah meliputi Kirab Bendera, Seminar Nasional, Bahtsul Masa’il, pameran
produk, lomba-lomba, bakti sosial, bedah buku, penyuluhan kesehatan dan akan
ditutup dengan Maulid Nabi,” jelasnya pada pembukaan Expo Futuhiyyah di Halaman
pondok pesantren Futuhiyyah.
Lanjutnya, bakti sosial meliputi donor darah, khitan
masal, pengobatan gratis dan santunan sosial juga santunan anak yatim.
Sedangkan lomba-lomba meliputi lomba tingkat TK yakni lomba menggambar,
mewarnai dan hafalan doa harian se-Kabupaten Demak. Tingkat SD/MI meliputi
lomba cerdas cermat se-Kabupaten Demak.
Tingkat SMP/MTs meliputi lomba kaligrafi, MTQ, dan
cerdas cermat se karisedanan Semarang-Pati. Tingkat SMA/SMK/MA yakni lomba
rebana, baca kitab kuning se karisedanan Semarang-Pati. Juga lomba tenis meja,
baca puisi dan pidato se-Yayasan Futuhiyyah.
“Dan insyaAllah pada puncak acara penutupan akan hadir
ketua PBNU, KH. Said Aqil Sirodj,” tuturnya.
Sementara ketua Yayasan Futuhiyyah, KH. Said Lafif
Hakim dalam sambutannya menuturkan bahwa santri memiliki peran historis dalam
dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk peran besar
dalam memperjuangkan Kemerdekaan RI.
“Kegiatan ini adalah refleksi sebuah gambaran rasa
terima kasih atas perjuangan para pejuang dan sesepuh pesantren dalam menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa keluarga dan santri
akan terus berkomitmen meneruskan perjuangan para sesepuh dari pendiri
pesantren yakni KH. Abdurrahman Qoshidil Haq, KH. Muslih Abdurrahman, KH. MS.
Lutfil Hakim Muslih sampai KH. Muhammad Hanif Muslih melalui jalur dakwah pendidikan.
“Kami punya slogan, cinta satu hati, cinta tanah air,
cinta Indonesia,” imbuhnya
Inti Seminar Nasional membahas
tentang Peran pendidikan karakter dalam penanggulangan radikalisme
keagamaan,bahaya laten radikalisme dan fanatisme kelompok terhadap keutuhan
bangsa Indonesia,menaker keberhasilan pondok pesantren dalam membangun pola
pendidikan karakter,radikalisme santri,modus rekrutmen dan upaya membentuk
mental santri menjadi kelompok extrimis radikal,pesantren sebagai rumah santri
dalam membentuk jiwa tasammuh,tawazun,tawassud dan taadul serta pesantren dan
kultur keindonesiaan/Kajian Sosio Antropologi.(Pendim 0716/Demak)
0 Response to "115 Tahun Futuhiyyah Berkiprah Untuk Umat "
Post a Comment