Garam di Oven atau dikeringkan |
Demak –
Usaha pembuatan garam beriodium selain banyak pesaing juga banyak resikonya.
Yang paling sering dikeluhka oleh
pengusaha adalah tidak awetnya peralatan pengolahan garam. Rata-rata peralatan
berbahan baku besi jika setiap hari kena garam pasti akan korosi. Itulah
sekilas cerita Hamdan pengelola Pabrik Garam KUB “ Lancar Sejahtera “ desa
Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak.
Hamdan
yang baru purna dari jabatan Kepala Desa belum ada satu bulan ini berniat akan
terus mengembangkan pabrik garam iodium. Selain baru satu-satunya di Demak
Pabrik garam ini juga rintisan mantan Bupati Demak almarhum Tafta Zani. Baru
era Bupati Tafta Zani Demak mendirikan pabrik garam beriodium.
“ Kelompok
punya tanah , selanjutnya berkat bantuan pemerintahan mulai dari kabupaten
,provinsi sampai dengan Pusat akhirya
Pabrik Garam ini berdiri sampai sekarang. Alhamdulillah sampai hari ini masih
terus berproduksi “, ujar Hamdan pada kabaredemak.com.
Menurut
Hamdan pabrik garam beriodium modalnya harus banyak selain menyiapkan modal
untuk bahan baku , tenaga , juga ada yang dipinjamkan kepada para pengepul.
Garam yang dipasarkan biasanya tidak bisa langsung terima uang kontan. Namun
barang ditinggal dulu setelah habis baru bayar. Sehingga modal yang diputar bias
lipat dua atau tiga kali.
Pabrik
garam yang dikelolanya sampai saat ini sudah memasuki delapan tahun. Namun
karena biaya operasional yang tinggi keuntungan tidak begitu banyak karena
untuk perawatan mesin. Oleh karena itu meskipun agak terseok-seok pabrik yang
ia jalankan tetap berjalan. Selain melayani pesanan garam halus beriodium ,
pabriknya juga melayani pesanan garam halus karungan.
“ Kalau
untuk garam halus bungkus kecil seperti ini biasanya kami pasarka ke
pasar-pasar atau took-toko . Tetapi jika yang karungan seperti ini biasanya
akan diolah lagi atau dibungkus lagi menurut kebutuhan “, papar Hamdan.
Dengan
semakin ausnya mesin dan peralatan ia berharap pemerintah kembali mengucurkan
bantuan berupa mesin produksi yang sangat dibutuhkannya. Seperti mesin giling ,
mesin campur yodium dan juga mesin pengepakan. Setelah delapan tahun beroperasi
mesin-mesin satu persatu aus di makan karat. Harapannya ada bantuan lagi dari
pemerintah agar usaha KUBnya bias berlangsung lancer kembali.
Untuk
pemasaran ketika awal berproduksi bisa menjangkau sampai ke Jawa Barat dan
Sumatera , namun saat ini karena keterbatasan modal dan peralatan hanya
melayani pemasaran local seperti Demak, Jepara, Semarang dan sekitarnya. Selain
garam iodium ia juga bisa melayani pembelian garam krosok untuk kualitas umum
maupun super. (Muin)
0 Response to "Pabrik Garam “Lancar Sejahtera” Demak , Terus Berproduksi"
Post a Comment