"Mari Berdayakan Masyarakat Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

"Mari Berdayakan Masyarakat  Demak Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Bakul Jajanan Tak Setuju Gas Melon di Alihkan Bright Gas


Demak – Bahan bakar gas subsidi ( gas melon ) saat ini sudah menjadi kebutuhan yang untama bagi pelaku usaha kecil di sector makanan. Bakul bakul kecil mulai bakul bakso , mie , warung makan dan usaha sejenis setiap hari membutuhkan gas melon ini. Setiap hari mereka setidaknya menghabiskan 1-2 tabung. Sehingga jika ada keterlambatan kiriman mereka kesana kemari untuk meminjam kepada tetangga.

Juariyah (45) warga desa Kedungmutih yang setiap hari berjualan jajanan di sekolah , mengaku kelimpungan ketika ada pengurangan gas . Sehingga kadang ia harus meminjam gas pada tetangganya yang mempunyai persediaan.Ketika jatahnya datang iapun mengembalikan gas yang dipinjamnya. Begitu setiap harinya karena pasokan  gas di bakul tidak setiap hari tetapi tiga hari sekali.

Selain pasokannya yang berkurang ia juga mendengar informasi nanti ada pengalihan gas melon menjadi Bright gas . Jika benar ada penarikan gas  melon hal ini membuat usahanya semakin kembang kempis. Gas melon yang disubsidi saja sudah begitu berat , apalagi jika harus membeli bright gas yang tidak subsidi lagi.

“ Kalau gas melon ini isinya 3 Kg harganya paling mahal Rp 20 ribu , jika harus membeli Bright gas harganya Rp 65 ribu - & 70 ribu kita keberatan. Soalnya isinya hanya 5,5 Kg sehingga perkilonya harganya Rp 21 ribu padahal jika gas melon perkilo harganya Rp 7 ribu “, kata Juariyah.

Hal sama dikatakan Ahmad Uhum  agen gas LPG desa Kedungmutih , pasokan gas mulai berkurang beberapa bulan yang lalu . Dulu setiap pengecer darinya mendapatkan jatah 40 tabung melon. Namun saat ini paling banyak hanya mendapatkan 22 tabung. Bisa dikatakan pengurangannya hampir separuhnya. Sehingga saat ini ia mempunyai sisa tabung gas melon kosong ratusan di rumahnya.



Selain itu beberapa minggu yang lalu juga dari pemasok diperkenalkan Bright gas berwarna pink . Dia diwajibkan untuk membeli 50 tabung . Namun karena harganya yang tidak subsidi maka tidak ada permintaan Bright gas . Mereka masih mengharapkan gas melon yang harganya murah. Namun jika nanti aturan dijalankan ia manut saja yang penting pasokan gas selalu ada sehingga tidak mengecewakan pelanggan.

“ Jika memang aturan itu dari pemerintah kita tetap manut saja , pasokan dikurangi kita ya manut saja . Nanti gas warna melon digantikan dengan pink ya kita manut saja yang penting pasokan gas selalu ada karena gas saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok warga untuk memasak”, kata Uhum .

Uhum mengatakan pasokan gas yang ia terima dari Agen besar di daerah Bakung Demak setiap tiga hari sekali . Gas melon itu kemudian diambil para pengecer di desanya dan juga desa tetangga. Mereka medapatkan jatah menurut perolehan dari agen besar . Jika ada penurunan pasokan mereka juga ikut berkurang. (Muin)

0 Response to "Bakul Jajanan Tak Setuju Gas Melon di Alihkan Bright Gas"

Post a Comment

"BLOGNYA WARGA DEMAK DAN SEKITARNYA "
Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi dapat mengirim tulisan apa saja artikel, Berita, Foto dan apa saja yang bermanfaat ke Email : pakardans94[at]gmail.com, Dan jika anda mempunyai informasi yang perlu diliput dapat menghubungi Redaksi Phone:
085 290 238 476
Bagi anda yang mempunyai usaha apa saja yang ingin dipublikasan via media internet dan menghubungi Redaksi
Bila anda peduli dengan kemajuan blog ini dapat berbagi dengan kami
Donasi bisa dikirimkan via pengelola blog :
Nama : FATKUL MUIN
Bank : BRI UNIT PECANGAAN KULON JEPARA
NO REK : 5895-01-000092-53-8
" Marilah Kita Bersama Berdayakan Warga Demak Agar di Kenal Di Dunia "