Demak
– Bagi
anda yang belum mempunyai pekerjaan tetap atau ingin membuka usaha baru jualan
es tebu menjadi salah satu alternative saat ini. Usaha ini bisa dijalankan
musim kemarau atau musim penghujan. Memang musim kemarau kondisinya lebih ramai setiap
harinya, namun musim penghujanpun masih ada peluang berjualan es tebu ini.
Rizal salah satu penjual es
tebu yang mangkal di depan SD Kedungmutih mengatakan, dulu ketika pindah ke
Demak ia kebingungan mencari pekerjaa. Dulu ia tinggal di Aceh sedangkan istrinya asli Demak . Istrinya mengajaknya
untuk pulang kampung ke Demak . Akhirnya ia memutuskan untuk membuka usaha
jualan es tebu.
Jualan es tebu menurut Rizal
resikonya sangat kecil karena tidak ada barang basi. Tebu yang kita beli bisa
bertahan beberapa hari , sehingga modal yang kita keluarkan cukup aman. Lain jika
berjualan makanan yang matang . Sekali ia belanja tebu 2-3 kwintal tebu itupun
ia simpan di rumahnya . Pagi hari ia membawa sekitar 50 Kg jika habis ia pulang
mengambil tebu di rumahnya.
“ Alhamdulillah satu hari bisa
habis 75 – 100 bungkus , satu bungkusnya Rp 2.000,- jadi penghasilan kotornya
ya Rp 150 ribu – Rp 200 ribu. Keuntungannya ya separuhnya kurang sedikit lah “,
kata Rizal yang asli dari Aceh.
Adapun modal yang dibutuhkan
untuk membuka usaha jualan tebu ini tidak banyak . Modal sekitar Rp 5 juta yang
dibelanjakan untuk membeli mesin penggiling tebu dan juga kereta dorongnya.
Namun jika tidak ada modal sama sekali bisa dengan system menjalankan usaha
orang lain dengan system bagi hasil.
Hal sama juga dijalani oleh
Thoifin guru wiyata bakti asal desa Guwosobokerto kecamatan Welahan . Ia
membuka usahanya di depan Puskesmas Welahan 2
Jepara. Sebelum berangkat sekolah ia membuka lapaknya , jam sekolah
masuk iapun masuk kelas . Lapak ditunggui oleh Istrinya . Sehabis mengajar
iapun kembali menyambangi lapaknya , sedangkan istrinya pulang untuk memasak.
“ Ya Alhamdulillah dari
berjualan es tebu ini saya bisa mengajar anak-anak mseki gaji pas-pasan. Kekurangannya
ya dari berjualan es tebu ini . Alhamdulillah cukup bahkan bisa untuk bayar
utang modal awal dan hutang-hutang yang lalu “, kata Thoifin yang tak malu
jualan es tebu meski ia seorang guru.
Mengapa jualan es tebu
menguntungkan ? modal utamanya hanyalah
tebu yang digiling. Air perasan tebu itu kemudian di masukkan dalam wadah lalu
disaring . Saringan air tebu itupun kemudian dimasukkan ke dalam gelas atau
dimasukkan dalam plastic. Harga tebu perkilonya Rp 4 ribu - Rp 5 ribu. Satu kilo tebu kalau digiling jadi
10 bungkus . Sehingga keuntungan sekitar 40 – 50 persen.
Melihat peluang bisnis yang
menguntungkan tidak heran usaha es tebu ini menjamur dimana-mana. Setiap
pertigaan perempatan jalan yang ramai dilewati pengendara pasti ada yang jualan
es tebu. Selain itu mereka juga mengkal di pasar-pasar , sekolah , terminal
atau tempat yang lain. Dengan system mobiling dengan kereta dorong yang ditarik
sepeda motor . Mereka bisa bergerak leluasa.
“ Saya mangkal disini setiap hari sudah hampir
satu tahun , namun jika ada even keramaian saya juga mremo ke sana . Penjualan
lebih banyak karena pengunjung yang datang banyak mereka butuh minuman saat
cuaca panas”, aku Thoifin .( Muin)
0 Response to "Bisnis Es Tebu Masih Menjanjikan Untuk Dijalankan"
Post a Comment