DEMAK- Satgas serap gabah (sergap) Bulog dan Dinas Pertanian yang diterjunkan
ke Desa Mulyorejo, Kecamatan Demak, gagal membeli gabah dari petani,Senin (06/02). Pasalnya, sebagian besar
gabah milik petani di daerah tersebut telah dibeli oleh tengkulak dengan harga
murah.
Sementara, dari tengkulak hanya mau
melepas jika dibeli Bulog dengan harga tinggi. Satgas turun ke lapangan setelah
Pemkab Demak menggelar rapat koordinasi terkait penyerapan gabah tahun 2017 di
gedung Bina Praja, kemarin.
Rapat yang dipimpin Wakil Bupati
Joko Sutanto tersebut dihadiri Kepala Divre Bulog Jateng, Djoni Nur Ashari,
Sekda Singgih Setyono, Dandim 0716 Demak, Letkol Inf Agung Udayana, Kepala
Dinas Pertanian
Pangan, Wibowo dan sejumlah pejabat serta para petugas penyuluh lapangan. Hadir
pula wakil Ketua Komisi B DPRD Demak, Rozikan Anwar.
Dalam rakor tersebut disepakati
agar Bulog langsung turun ke lapangan menyerap gabah dari petani. Sebab,
seminggu terakhir harga gabah di tingkat petani mengalami kemerosotan hingga
titik terendah. Dari laporan yang disampaikan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL)
dan petugas upsus diketahui, rata-rata gabah kering panen dihargai Rp
3.000/kilogram.
Adapun sambutan Letkol Inf Agung
Udayana ( Dandim 0716/Demak) antara lain pada tahun ini untuk panen memang
bagus tapi panen sekarang ini kadar airnya tinggi dan masih ada wilayah yang
terkena serangan hama,tapi harga gabah menurun dan kami berharap Bulog mampu
bijaksana menyikapi dengan mengurangi kadar air dan untuk jasa angkut sehingga
para petani bisa menikmati hasilnya,karena 1 he saja dapat untung Rp.1,5 juta
saja,”kata Dandim Demak.
“Bahkan ada gabah yang dijual Rp
2.600/kilogram. ”Kami minta Bulog bisa melakukan upaya cepat dengan menyerap gabah
langsung dari petani. Hal ini untuk menyelamatkan nasib petani dari kerugian,”
tandasnya.
“Kontra produksi pada saat ini kita dari Kodim
dan Dinas pertanian mendorong petani untuk menanam serta untuk menambah luas
lahan tanam tetapi pada waktu panen harga anjlok,maka masalahan ini jangan
ditinggalkan,Bulog harus menyikapi permasalahan ini dan dicarikan
solusinya,”jelas Agung Udayana.
Lebih lanjut Dandim mengatakan pada
saat ini Bulog belum melaksanakan penyerapan,padahal pada minggu terakhir ini
bapak Mentan selaku ( komisaris bulog ) sudah menekankan bulog selalu hadir
pada saat petani ada permasalahan,Kementan juga mengandeng TNI bahwa ketahan
pangan merupakan ketahanan Nasional,Kita mendapat target dar bapak Menteri
pertanian apabila kita tidak bisa mencapai 2 juta ton berarti kita tidak bisa
swasembada,”ungkapnya.
Adapun Kepala Bulog Divre, Djoni
Nur Ashari menyampaikan, Bulog mempunyai kewajiban untuk menyelamatkan nasib
petani dengan membeli gabah langsung dari mereka. Namun demikian ada persyaratan
yang harus terpenuhi menyangkut kualitas gabah yang akan dibeli. Di antaranya
terkait ketentuan kandungan kadar air dan kadar hampa sebagaimana telah
ditentukan pemerintah.
”Bulog harus membeli gabah dengan
harga sesuai ketentuan. Kalau kami membeli tidak sesuai ketentuan, kami
khawatir jika beras ini disalurkan melalui program raskin dipersoalkan lagi
karena kualitas kurang mendukung.” Pihaknya meminta agar Dinas Pertanian
melakukan edukasi kepada petani supaya ada peningkatan kualitas hasil tanaman padi,
sehingga memenuhi ketentuan.
0 Response to " Satgas Serap Gabah (Sergap) Terjun, Sayang Gabah Sudah Di beli Tengkulak "
Post a Comment