![]() |
Pak Warso salah satu peternak itik dari desa Gerdu |
Jepara
– Desa Gerdu kecamatan Pecangaan
kabupaten Jepara saat ini masih dikenal sebagai desa penghasil telur asin dan
indukan bebek petelur. Meski jumlah peternak mengalami penurunan namun jumlah
bebek di desa ini masih cukup banyak. Setidaknya di desa yang juga mengandalkan
hasil pertanian berupa padi ini masih ada 10 ribu ekor bebek.
“ Lima tahun yang lalu sebelum
merebak penyakit flu burung , peternak di desa ini ada dua puluh orang lebih.
Namun sampai saat ini yang masih bertahan sekitar 10 orang “tutur pak Warso
warga desa Gerdu RT 01 RW 01 pada kabaredemak.com
Warso mengatakan saat ini ia
masih memelihara bebek petelur sekitar 500 ekor. Tidak semua bebeknya produktif
bertelur ada yang masih anakan dan ada yang masih remaja. Bebek-bebek itu
dibuatkan kandang di samping rumahnya. Jika siang hari bebek dilepas di sungai
depan rumahnya.
Pak Warso mengatakan usaha
peternakan bebek ia geluti sudah lebi sepuluh tahun . Suka duka ia jalani dan
tidak berpindah profesi . Pernah benjir melanda desanya dan ratusan bebeknya
mati . Ia tetap tegar membuka usahanya kembali. Begitu juga ketika musim hujan
telur tidak laku itu bukan hambatan baginya.
“ Namanya usaha pasti ada banyak
rintangan , namun jika kita hadapi dengan senang hati pasti ada jalan
keluarnya. Dari usaha ternak bebek saya bisa membiayai keluarga dan
menyekolahkan anak-anak “, aku pak Warso .
Selain beternak bebek pak Warso
juga membuka usaha pembuatan telur asin . Telur-telur yang dihasilkan bebek
piaraannya diolah menjadi telur asin . Telor-telor asin itu dipasarkan ke area
kecamatan Pecangaan dan sekitarnya. Khususnya pasar pasar seperti pasar
kalinyamtan , pasar kecamatan Kedung dan sekitarnya.
“ Kalau produksi telor asin
perhari minimal 200 butir , jika sedang ada pesanan bisa lebih. Biasanya yang
pesan adalah pelanggan yang mempunyai hajat khusus “, papar pak Warso pemilik
usaha telor Asin “NUR” dengan nomor HP 085 742 845 880.
Untuk harga telor asin saat ini
cenderung stabil perbutirnya Rp 2.500 – Rp 3.000. Sedangkan telor mentah harga
ditingkat peternak sekitar Rp 2.000,-. Jika harga telor mahal perbutirnya bisa
Rp 2.500,- , namun jika murah kadang hanya
Rp 1.500 perbutir kadang tidak laku karena tidak ada pembelinya.
Menurut pak warso Desa Gerdu
beberapa tahun yang lalu pernah menjadi desa Juara dalam lomba ternak Itik
tingkat Nasional . Pada waktu itu memang sedang jaya-jayanya usaha ternak
bebek. Namun setelah merebaknya flu burung banyak peternak yang menutup
usahanya. Selain modal tidak ada mereka telah membuka usaha lain.
Ketika di tanya bantuan pembinaan
dari pemerintah pak Warso mengatakan , sudah ada bantuan darim pemerintah. Namun
belum bisa merata ke setiap peternak. Kelompok yang dekat dengan pemerintahan
desa biasanya diistimewakan. Kadang tidak mempunyai bebek ikut mendapatkan
bantuan.
“ Justru peternak yang betulan
seperti saya ini belum pernah merasakan bantuan. Kalaupun ada saya usul bantuan
untuk peternak misalnya modal untuk beli anakan . Sedang untuk pengrajin telor
asin adalah peralatan seperti Dandang , kompor dan ember untuk mengasinkan
telor”, kata pak Warso. (Muin)
0 Response to "Usaha Ternak Bebek dan Telor Asin Gerdu , Butuh Perhatian Pemerintah Agar Bertambah Semangat "
Post a Comment