Pantai Babalan Demak , Terus Ditanami Mangrove Untuk Cegah Abrasi

Tentara ikut tanami mangrove

Demak – Jajaran Koramil 06/Wedung bersama pemerintah kecamatan Wedung serta pelajar menggelar aksi Tanam Mangrove di Sungai Babalan desa Babalan Kecamatan wedung sebagai bentuk tangkal Abrasi, Rabu (1/02/2017)

Hadir dalam  penanaman tersebut baik dari TNI, Polri, Pegawai Kecamatan Wedung , Masyarakat serta di libatkannya Pelajar se-kecamatan Wedung.

Dalam kesempatan tersebut Pelda Abu Tolka yang mewakili Danramil 06/Wedung mengatakan bahwa penanaman ini sebagai bentuk Keberadaan hutan mangrove bagian dari ekosistem pesisir memiliki fungsi ganda dalam kehidupan. Dari sisi lingkungan hidup, mangrove memiliki peran sebagai benteng alamiah daratan dari terjangan abrasi pantai, serta ekosistemnya memiliki nilai keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Secara ekonomis, mangrove memiliki nilai ekonomi baik dari kayu, buah maupun berbagai biota yang berada di dalamnya,”kata Batuud Koramil Wedung.

“Sebagai contoh, salah satunya ekosistem mangrove di Kabupaten Demak yang semakin lama semakin berkurang luasannya sehingga dengan berkurangnya mangrove, tingkat abrasi pantai yang terjadi semakin parah,”ungkap Abu Tolka.

Lebih lanjut dia mengatakan, perubahan garis pantai terjadi karena abrasi. Sehingga mengubah bentuk pantai menjadi semakin panjang, dan akibatnya luas kawasan daratan berkurang.Abrasi sepanjang pantai di Kabupaten Demak terus meluas. Setidaknya, perubahan panjang garis pantai ini ditunjukkan dari data citra satelit yang dibandingkan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Demak.

Selain dampak dari kerusakan hutan mangrove, abrasi yang terjadi di wilayah Pesisir Demak berkaitan dengan laju pembangunan di kawasan pesisir Kota Semarang. Ini tidak mustahil karena Demak berdekatan dengan Semarang.

Kian derasnya abrasi yang menerjang Pesisir Wedung Demak diduga sebagai dampak pembangunan break water (kolam pelabuhan yang digunakan untuk parkir kapal) di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.

Kondisi ini diperparah karena sekitar 80 persen wilayah pantai di Semarang telah dikuasai secara legal oleh pihak-pihak swasta. Kemungkinan terjadinya reklamasi pantai demi kepentingan industri atau usaha perekonomian makin membuka lebar-lebar pintu abrasi. Jika itu terjadi, maka sepanjang pantai di wilayah Demak akan terkena getahnya,

” Untuk menjaga semua itu kami siap membantu apa yang akan dicanangkan pemerintah dengan bekerjasama Dinas Kelautan untuk menagkal Abrasi,”terang orang nomer dua di Koramil Wedung.  (Pendim 0716/Demak).

Tweet