![]() |
Habib Lutfie bersama Bupati dan Dandim Demak |
DEMAK – Komandan Kodim 0716/Demak
Letkol Inf Agung Udayana menghadiri Haul Agung Sultan Raden Abdul Fattah
Al-Akbar Sayyidin Panotogomo ke-514, di Masjid Demak, Sabtu (11/03) malam. Para
kiai dan habaib juga hadir di antaranya Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan dan Ketua
Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj .
Haul Agung Raden
Fatah memang sengaja diisi dengan berbagai kegiatan yang bersifat mendukung syiar
Islam. Selain khitanan bersama dan pawai panjang jimat, sejumlah kegiatan
lainnya meliputi Nikah Massal, khataman Al-Qur’an, Pawai Ta’aruf serta ziarah
ke makam Sultan Fattah
Dalam Haul yang
dihadiri oleh ribuan jamaah ini, baik Kiai Said maupun Habib Luhtfi memberikan
taushiyah. Mereka menekankan akan pentingnya selalu menghormati para leluhur
melalui tradisi haul dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Sinergi antara
ulama dan umaro (pemerintah) dari dulu hingga sekarang terbukti
mewujudkan bangsa yang kuat. Sebab itu dalam sejumlah kesempatan, Habib Luhtfi
dan Kiai Said pun tak pernah putus untuk menjalin tali yang kokoh dengan
pemerintah di tengah radikalisme global yang mempunyai kecenderaungan memecah
belah bangsa
Menurut Kiai Said, kekuasaan Raden
Fattah (Demak) adalah bukti sejarah bagaimana harmonisnya ulama dan umara dalam
menguatkan tradisi budaya, menjaga stabilitas tanah air, sehingga Islam bisa
disebarkan dengan baik.
"Tidak mungkin menyebarkan
Islam di tengah konflik dan gejolak, karena itu sinergi ulama dan umara sangat
penting bagi perkembangan Islam," kata kiai pengasuh Pondok Pesantren
al-Tsaqafah, Ciganjur itu.
Tidak hanya di Demak dan
sekitarnya, di daerah-daerah lain pun para pendakwah Islam berbaur dengan
tradisi budaya masyarakat dan menjaga harmoni dengan umara demi stabilitas
tanah air.
Sementara itu, dalam nasehatnya Habib Lutfi
bin Yahya menyampaikan tentang sejarah perjuangan Sultan
Fatah serta silsilah kewalian beliau. Menurut Habib Lutfi, Walisongo
merupakan lembaga bukan personal, artinya setiap ada wali yang meninggal
diantara Wali Songo langsung diganti oleh wali selanjutnya. Menurutnya, hingga
saat ini Walisongo tetap ada, tetapi tidak disebutkannya.
“Kita hanya mengenal Sultan Fatah
sebagai Sultan semata, padahal sesungguhnya Raden Fatah merupakan sosok ulama
besar, bahkan termasuk waliyullah pada masanya,” katanya.
Termasuk pula Pangeran Sentot
Prawirodirjo dan Pangeran Diponegoro, kedua pahlawan nasional tersebut selain
sebagai tokoh politik juga merupakan Mursyid Thoriqoh yang masyhur.
Sorban Pangeran Diponegoro, merupakan simbolisasi dari seorang Mursyid Thoriqoh
Qodiriyyah wan Naqsabandiyah. Tetapi terkadang kita mengenalnya hanya sebagai
pahlawan semata.
Oleh karena itu, menurut Habib Lutfi
kita harus mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena
yang memperjuangkan bangsa ini adalah para ulama, kiai-kiai, dan pejuang muslim
yang tak sempat dianugrahi bintang gerilnya.
“Maka jika ada
kelompok-kelompok yang hendak menggerogoti Kesatuan bangsa ini, mereka adalah
orang-orang yang tidak tahu sejarah. Sekali lagi wajib hukumnya bagi kita untuk
menjaga keutuhan negera ini dari rongrongan sekelompok orang yang tidak
bertanggungjawab, setuju” demikian nasehatnya.
(Pendim 0716/Demak)
0 Response to "Raden Fatah Sosok Ulama Besar Bahkan Termasuk Waliyullah"
Post a Comment