Demak – Masih ingat
kejadian tabrakan antara mobil Elf dengan odong-odong di Demak .
Kecelakaan itu akhirnya menelan korban
jiwa. Ahmad Choirus Sifa, 5, anak pasangan suami istri Abdul Khoir dan Maspiah,
warga RT 2 RW 5, Desa Weding, Kecamatan Bonang Senin malam (1/1) kemarin,
meninggal dunia. Setelah dirujuk dari RSUD Sunan Kalijaga ke RSUP dr Kariadi
Semarang.
Korban dalam
kecelakaan tersebut, sebelumnya mengalami pendarahan hebat di kepala bagian
belakang. Sifa sebelumnya diajak ibunya, Maspiah bersama kakaknya, Sahrul
Yaqin, 8, ikut rombongan wisata ke Taman Ria, Kota Demak dengan naik
odong-odong bersama ibu-ibu lainnya. Maspiah dan dua anaknya, termasuk Sifa
juga dirawat di RSUD. Namun, karena luka berat, Sifa kemudian dirujuk ke
Semarang.
Humas RSUD Sunan
Kalijaga Demak, Kusmanto mengatakan, korban telah dirujuk ke RS dr Kariadi
Semarang dan meninggal di rumah sakit tersebut. “Dalam pemeriksaan sebelumnya,
Sifa mengalami cidera kepala berat,” ujarnya, kemarin.
Hingga kemarin, kata
dia, masih ada 11 orang korban luka-luka yang dirawat di IGD RSUD Sunan
Kalijaga. Mereka menjalani perawatan intensif untuk upaya pemulihan luka-luka
dan patah tulang akibat kecelakaan tersebut.
Salah satu korban yang
masih dirawat adalah Suwarmo, 50, sopir odong-odong, warga Desa Bango, Kecamatan
Demak Kota. Sementara itu, setelah diketahui meninggal, kemarin pagi jasad
Ahmad Choirus Sifa dikebumikan di pemakaman Desa Weding. Ratusan warga
mengantarkan kepergian korban kecelakaan tersebut.
Kerabat korban,
Sihabudin mengungkapkan, keponakannya tersebut meninggal dalam perjalanan ke
RSUP dr Kariadi, Semarang. “Meninggal dalam perjalanan,” katanya.
Sifa, kata dia,
mengalami pendarahan di kepala karena akibat benturan keras saat kecelakaan.
Saat kejadian, Sifa dipangku ibunya (Maspiah) di kursi bagian depan. Akibatnya,
luka Sifa tergolong parah setelah gerbong kereta depan ditabrak mobil Isuzu Elf
yang dikemudikan, Muhamad Abdul Latif, 24, warga RT 2 RW 1, Desa Jatirogo,
Kecamatan Bonang.
“Kami minta ada yang
bertanggung jawab soal kecelakaan ini. Terutama sopir mobil Elf dan pengendara
sepeda motor yang menjadi penyebab kecelakaan,” katanya kepada wartawan,
kemarin.
Tokoh pemuda Desa
Weding, Irul, menambahkan, untuk meringankan beban warga korban kecelakaan,
kemarin, sejumlah pemuda desa menggelar aksi Pray for Weding.
Mereka menggalang dana untuk membantu korban tabrakan yang hingga kini
masih dirawat di rumah sakit. “Bagi yang punya rezeki berlebih monggo ikut
disumbangkan kepada korban odong-odong. Dana bisa ditransfer ke rekening Bank
Mandiri 135-00-1572695-1 atas nama Khoirul Huda, Desa Weding, Kecamatan Bonang,
Demak,” katanya.
Penggalangan dana
dilakukan dari rumah ke rumah. Seperti diketahui, mayoritas korban odong-odong
adalah ibu-ibu dan anak-anak dari RT 2 RW 5, Desa Weding.
Terpisah, Kapolres
Demak AKBP Maesa Soegriwo melalui Kasatlantas AKP Chris J Lolowang mengatakan
bahwa pihaknya akan melakukan penertiban terhadap odong-odong atau kendaraan
yang dimodifikasi untuk penumpang layaknya mobil. Menurutnya, penertiban
diperlukan agar peristiwa lakalantas tersebut tidak terulang lagi di kemudian
hari. “Iya, nanti akan kami tertibkan,” kata Kasatlantas, kemarin. (hib/ida) /RADARSEMARANG
0 Response to " Kecelakaan Odong-Odong di Demak , Akhirnya Satu Meninggal Dunia Puluhan Luka-Luka"
Post a Comment