Yogyakarta – Bagi
Mas Sugi warga Pogung Dalangan Yogykarta bekerja adalah suatu kewajiban yang
harus dijalani untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Oleh karena itu ia tidak
pilih pilih pekerjaan yang penting halal dan dapat uang ia kerjakan. Meski kini
hanya sebagai tenaga angkut sampah warga
ia bersyukur setiap hari dia , anak dan istrinya dapat makan seperti yang lain.
Bau busuk , amis dan apa saja tidak dihiraukan yang
penting badan sehat iapun datang ke rumah warga satu persatu untuk mengambil
sampah . Selanjutnya sampah sampah dari rumah warga itupun ia kumpulkan dalam
gerobag sampah kemudian di bawa ke pengumpulan . Dari tempat pengumpulan itulah
kemudian sampah dibawa ke TPA ( Tempat Pembuangan Sapah Akhir ).
“ Setiap hari saya jemput sampah dari warga , kurang
lebih ada 300 rumah saya jalani dengan
teman saya . Di kampung ini ada dua tenaga angkut sampah . Ya berat berat ya
kita jalani karena nekerja memang berat “, kata Mas Sugi
Melihat sampah memang sesuatu yang menjijikkan namun
bagi mas sugi sampah adalah teman setianya. Dari sampah inilah ia bisa
menyambung hidupnya dan keluarganya . Selain itu dari sampah ini ia juga
mendapatkan penghasilan tambahan. Selain upah Rp 1 juta setiap bulannya. Ia
masih mendapatkan uang dari penjualan kertas , plastic dan besi yang tercampur
dalam sampah warga.
“ Ya penghasilan tambahan tidak tentu , kadang banyak
kadang juga sedikit tergantung dari barang bekas yang kita kumpulkan. Misalnya
kardus bekas , kertas bekas ,plastic dan juga besi. Satu minggu sekali barang
barang itu saya jual bisa buat beli rokok dan ngopi “, aku Mas Sugi.
Bagi mas sugi yang asli Magelang bekerja apa saja
harus dijalani asal hasilnya halal. Sedikit banyak itu sudah bagian kita dan
harus kita terima. Oleh karena itu ia tidak pernah lupa kegiatannya sehari-hari
menjemput sampah dari warga dan juga kos kosan mahasiswa. Jam enam pagi ia
keluar dfari rumahnya dengan gerobag dorong.
Sekitar jam 11 siang iapun pulang beristirahat.
Sore harinya iapun kembali lagi menyambangi rumah
warga untuk menjemput sampah sampah yang sudah siap di tempat sampah. Ia
memasuki gang-gang sempit rumah warga maupun kos-kosan dengan memanggul sampah
di pundak sampah itu ia kumpulkan di gerobag. Setelah gerobagnya penuh ia bawa
ke tempat pengumpulan sampah lalu dipilah pilah . Selesai pilah pilah iapun
kembali jemput ke rumah warga begitu seterusnya. (Muin)
0 Response to "Mas Sugi Hidupi Keluarga Dengan Angkut Sampah Warga"
Post a Comment