Demak – Petambak
garam Demak di desa Kedungmutih pada tahun 2018 ini diperkenalkan lagi
teknologi atau cara membuat garam berkualitas. Dr. Ir. Sudarto, MM. inovator dan peneliti Garam Indonesia memperkenalkan
teknologi Managemen Lahan untuk meningkatkan kualitas dan juga kuantitas garam.
Musa Abdillah salah satu petaambak garam yang lahannya tahun ini dibuat
percontohan setelah mengikuti pelatihan dan juga praktek dilahan mengaku
optimis dengan teknologi ini. Selain garamnya bersih juga kering ,kadar airnya
tidak terlalu tinggi. Sehingga dipastikan ada peningkatan kualitas.
“ Ini contoh garam dari lahan yang hanya menggunakan teknologi geo
membrane atau geo isolalator memang putih bersih namun kristalnya kecil dan
kandungan airnya tinggi. Nah ini hasil kami dari teknologi managemen lahan
selain putih bersih juga kering kadar air rendah “ kata Musa Abdillah pada
kabaredemak,
Sebenarnya penerapan teknologi Managemen lahan ini tidak terlalu sulit .
Lahan garamnya seluas dua hektar yang digunakan untuk percontohan ini sekitar
sepertiganya. Yang dua pertiga masih menggunakan teknologi meja kritalisasi
dengan geomembran. Lahan yang sepertiga itu kemudian di petak petak dibagi
mulai dari kolam pengendapan , kolam penguapan , Tandon air tua dan meja
kristalisasi.
“ Pada intinya teknologi baru ini hanya mengatur jalannya air mulai dari
pengendapan pertama , masuk ke punguapan pertama , penguapan kedua ,
pengendapan kedua , penguapan ketiga baru masuk ke tandon air tua. Nah air tua
inilah yang akan dimasukkan ke dalam meja kristalisasi “, jelas Musa Abdillah.
Ditambahkan Musa air di Kolam tendon air tua ini 24 derajat be yang jika
satu hari panasnya kuat maka akan mengkristal jadi garam. Oleh karena itu jika
petambak garam menggunakan teknologi ini . Bulan Januari musim hujan misalnya
jika ada panas satu hari saja petambak garam akan bisa memanen garam dilahannya
. Dan hal ini belum terjadi di sini musim hujan petambak garam bisa panen
garam.
Untuk menerapkan teknologi ini
memang perlu tenaga dan juga biaya . Lahan
harus ditata sesuai dengan aturan , selain itu semua kolam atau meja
kristalisasi menggunakan geomembran. Namun demikian setelah ia mempraktekkan
teknologi manageman lahan ini biaya operasional akan tertutup dengan kenaikan
produksi dan harga garam yang dihasilkan.
“ Saya punya keyakinan musim garam tahun depan banyak petambak garam
disini yang akan beralih teknologi managemen lahan ini. Contohnya ini hasil
garam yang berhasil saya panen di lahan ini kelihatannya ini bisa masuk PT
Garam karena putih bersih dan kering “, kata Musa sambil menunjukkan hasil
garamnya .
Hal sama dikatakan Musyafiq salah satu petambak garam yang mengikuti
pelatihan . Teknologi itu mudah diterapkan dan hasil garamnya akan berlipat
dibandingkan dengan penggunaan geomembran biasa tanpa managemen lahan.
Kemungkinan masa garam tahun depan ia akan mempraktekkan cara pembuatan garam
denganteknologio baru hasil pelatihan dari pak Dr. Ir. Sudarto, MM. (Muin)
0 Response to "Petambak Garam Demak , Di Perkenalkan Teknologi Baru Pembuatan Garam"
Post a Comment