Bang Yatin sedang melayani pelanggnnya |
Demak – Bagi bang Yatin warga Desa Kedungkarang kecamatn Wedung bekerj adalah mencari nafkah untuk Keluarga hukumnya wajib. Oleh karena itu setiap hari ia keluar rumah untuk mencari rezeki dengn berjualan keliling. Dengan sepeda motor dan gerobag di belakang ia keliling kampung untuk berjualan Kue Bandung Mini . Selain sekolah ia datangi juga keliling kampung keluar masuk gang.
Sebelum menekuni usaha
jualan keliling ia seorang nelayan yang setiap harinya menangkap ikan di lakut.
Ketika laut sepi atau musim penghujan ia tak mendapatkan penghasilaan apa apa.
Oleh karena itu ia mencoba mencari pekerjaan alternative selain terjun ke laut.
Suatu waktu ia berkunjung ke rumah saudaranya di Solo.
“ Nah di Solo itu saudara
saya berjualan keliling Martabak Telor . Tak Tanya penghasilan sehari harinya
berapa ? . Dari pembicaraan itu akhirnya saya tertarik dengan jualan keliling.
Selain tak butuh modal besar penghasilannyapun selalu ada meski tidak banyak “,
aku bang Yatin belum lama ini.
Sesampainya di rumah iapun
mencari cari makanan apa yang cocok di
jual di sekitaran desanya. Berbekal HP android iapun membuka Youtube untuk
mencari cari dagangan apa yang pas. Akhirnya ketemu jajanan Martabak Kue
Bandung Mini yang sampai saat ini masih di jalani. Sebelumnya ia menjual
Martabak telor namun banyak saingan akhirnya berhenti.
Kue Bandung Mini ini bahan
bakunya mudah di cari diantaranya Tepung Trigu ,Telor , gula , mentega dan
pengembang untuk adonannya. Untuk
isiannya ada ceres , keju dan juga susu kental manis. Untuk adonan semua bahan
di campur jadi satu hingga manjdi cairan yang kental. Setelah itu adonan di
panskan dalam cetakn khusus yang bentuknya bundar .
Setiap cetakan berisi
empat yang membutuhkan waktu hanya satu
menit pemanasannya. Setelah adonan mengering kemudian di taburi gula , ceres ,
keju dan terakhir di lumuri dengan susu coklat. Setelah ceres dan keju mencair
kemudian Kue Bandung itu di gulung dan
di bungkus dengan kertas.
“ Saya menjual satu biji
seperti ini seribu rupiah dengan isian tanpa keju dan dua ribu rupiah . Ya
setiap harinya paling sedikit bisa membuat kue bandung ini dua ratus biji.
Kalau di tanya keuntungannya setiap hari rata rata ya seratus ribu rupiah dapat.
Bahan baku separuhnya dan Keuntungan sepruhnya “, jelas Bang Yatin.
Jam kerja bang Yatin mulai
berangkat dari rumah jam setengah tujuh pagi . Ia keliling di tiga desa Yaitu
Kedungkarang,Kedungmutih dan Kedungmalang sampai jam sepuluh atau jam sebelas.
Usai makan siang dan shalat dhuhur iapun kembali ke rumah untuk menjual kue
Bandung Mini ini ke sekolah sekolah sore atau Madrasah Diniyah.
“ Pulangnya ya habis
sahalat ashar atau paling lama sekitar jam lima sore . Dagangan selalu habis
karena saya membuat adonan sesuai dengan
kondisi. Jika suasana sepi kita membuat
dikit dan kalau suasana ramai kit buat banyak. Kalau bulan Desember ini suasana
biasa biasa saja “, kata Bang Yatin lagi. //Muin//
0 Response to "Bang Yatin Warga Desa Kedungkarang , Milih Jualan Keliling Daripada “Miyang” Ke Laut"
Post a Comment