Arifin warga desa Kedungmutih di bagian tanggul yang rawan banjir |
Demak – Tanggul sungai SWD II di desa
Kedungkarang kecamatan Wedung kabupaten Demak ada beberapa titik yang kritis atau rendah . Di musim penghujan ini
warga berharap tanggul ini ke depannya di talud dengan cor beton atau pasangn
batu. Dengan adanya talud itu warga tak khawaatir lagi jika air sungai SWD II
meninggi.
“
Tanggul ini kritis sudah tigaa tahun yang lalu , namun belum ada peninggian
baik dengan tanah atau di talud seperti titik sebelah sana. Mudah mudahan tahun
ini curah hujan tidak tinggi sehingga air sungi ini tidak meluber dn msuk ke
permukiman warga “, kata Arifin warga RT 12 RW 01 desa Kedungmutih yang
rumahnya tidak jauh dari tanggul yang kritis.
Arifin
mengatakan tanggul di dekat rumahnya yng belum bertalud kurang lebih ada 500
meter. Sudah tiga tahun ini tanggul itu tidak ada perbaikan dari warga.
Sehingga jika air sungai tinggi warga bersiap siap dengan zak zak yang diisi
tanah untuk menutup tanggul yang kritis. Dulunya yang kritis hanya beberapa
titik saja ,namun saat ini kondisi tnggul sudah rendah semua.
Muhibbi
Kepala desa Kedungkarang yang dihubungi kabarseputarmuria mengatakan , memang
ada beberapa titik tanggul di desanya yang belum bertalud. Tanggul yang masih berupa tanah itu sebagian
ada yang kritis sehingga ia mengharapkan warga waspada ketika air sungai SWD II
meninggi. Zak zak berisi tanah salah satu cara untuk menahan air sungai yang
meluber.
Ditambahkan
ia telah mengusulkan pembuatan talud atau tanggul di Musrenbangcam tiga tahaun
yang lalu. Namun karena tanggul sungai adalah kewenangan BBWS maka ia tidak
bisa menganggarkan lewat Dana Desa. Ia berkeinginan untuk meninggikan tanggul
atau membuat talud pada tanggul yang kritis. Namun aturan yang tidak
membolehkan ia hanya mengusulkan pada fihak yang berwenang saja.(Muin)
0 Response to "Tanggul Kritis Warga Berharap di Talud BBWS"
Post a Comment