Demak – Bagi banyak orang Covid 19 merupakan momok yang ditakuti dan merugikan , Namun bagi Joko pedangang roti asal Blora Covid 19 merupakan hikmah tuai keberuntungan. Dengan banyaknya orang meninggal permintaan roti meningkat drastic. Permintaan naik dua kali lipat , bahkan ia kekurangan barang. Keuntungan yang diperolehnya juga meningkat dibandingkan hari biasanya.
Joko yang ngontrak rumah di Kudus dan mengambil berbagai jenis roti dari suplayenr mengaku omzetnya naik drastic setelah adanya covid 19. Sebelum ada covid jika bulan sapar tak ada order sama sekali karena tak ada orang punya gawe. Namun bulan Sapar tahun ini permintaan sangat banyak karena banyak orang yang meninggal terkorfirmasi Covid 19. Mereka membeli roti untuk selamatan olrang yang meninggal.
“ Alhamdulillah meski covid 19 usaha kami tak terkena imbas , justru permintaan akan roti semakin naik . Seiring semakin banyaknya orang meninggal kebutuhan roti naik karena roti salah satu menu untuk selamatan orang meninggal. Kenaikannya hampir 100 persen , bahkan kadang kami kekurangan barang “, ujar Joko pada kabarseputarmuria Senin (5 /7/2021).
Joko yang keliling di daerah Jepara dan Demak mengatakan , ia sudah lebih 10 tahun sebagai penjual roti keliling. Ada berbagai jenis roti dan kue yang ia jajakan ke pasar pasar tradisional dan toko toko di pedesaan. Ia menjual roti dan kue dengan harga eceran Rp 500- 1.000. Selain untuk kebutuhan selamatan orang punya gawe seperti pernikahan dan sunatan. Roti ini juga untuk berkatan selamatan orang yang meninggal.
“ Sebelum covid 19 permintaan tidak begitu banyak , namun katika covid 19 datang Jepara ,Demak dan Kudus Zona merah banyak orang yang meninggal. Imbasnya permintaan akan roti naik drastic . Meskipun dalam suasana yang serba was was namun tetap saya jalani keliling dari pasar satu ke pasar yang lain”, tambah Joko.
Awalnya ia menggunakan sepeda motor keliling namun saat ini ia sudah menggunakan mobil pikc up untuk mengangkut roti dari kontrakannya di Kudus ke pasar pasar tradisional dan toko toko dipedesaan. Dulu ia bekerja sendirian tanpa teman , sekarang ia dibantu oleh satu teman. Berusaha keliling roti dan kue menurutnya masih prospektif untuk dijalankan bagi yang belum punya pekerjaan.
“ Intinya orang bekerja harus tekun dan telaten , meski awal
awalnya berat namun jika dijalankan terus akan menjadi ringan dan hasilnya juga
lumayan. Awalnya saya mengira covid 19 meruntguhkan usaha saya . Namun
sebaliknya ya rejeki orang siapa yang tahu semua itu yang ngatur yang kuasa “,
kata Joko . (Muin)
0 Response to "Akibat Covid 19 Pedagang Roti Ini Ketiban Rejeki , Ini Penyebabnya"
Post a Comment