Nazil pedagang sembako pasar baru Kedungmutih Demak
Demak – Rame rame subsidi minyak goreng dari pemerintah sampai saat ini belum menyentuh pasar
tradisional. Sejumlah pedagang toko kelontong dan pasar tradisional di desa
tetap menjual minyak goreng dengan harga biasa Rp 19 ribu – 22.500 setiap
kilogramnya. Mereka berjanji bila stok minyak goreng harga baru ia akan
menurunkan harga sesuai dengan pembelian.
Nazil (25)
pedagang sembako di pasar baru desa Kedungmutih kecamatan Wedung mengatakan ,
saat ini stok minyak gorengnya habis menunggu pasokan dari sales. Hari itu
masih ada minyak goreng curah sekitar 5 Kg yang dijualnya Rp 20 per kg. Namun
demikian dari sales sudah ada kabar bahwa pengiriman ke depan ada penurunan
harga. Oleh karena itu jika nanti harga turun iapun akan menjual dengan harga
baru.
“ Untuk
penjualan ya enakan harga rendah karena stok cepat habis karena pembeli membeli
jumlahbanyak. Sedangkan jika harga minyak goreng rendah biasanya mereka membatasi
jumlah pembelian . Banyak yang tanya apakah sudah ada penurunan harga minyak
goreng seperti yang di swalayan swalayan”, kata Nazil Selasa (25/1).
Nazil
mengharapkan kebijakan subsidi harga minyak goreng ini secepatnya merambah ke
toko toko di pedesaan dan juga pasar pasar tradisonal. Sehingga rakyat di
pedesaan dengan cepat merasakan subsidi dari pemrintah. Dari informasi yang ia
dapatkan swalayan swalayan di kota telah menjual minyak goreng dengan harga
subsidi sebesar Rp 14 ribu perkg. Banyak warga desa yang meburu ke kota namun
di sejumlah toko swalayan stok habis di borong.
“ Saya
pedagang sembako disini menunggu pelaksanaan subsidi minyak goreng. Selain stok
kosong hari ini saya berharap secepatnya dikirim barang dengan harga subsidi
agar rakyat di pedesaan merasakan subsidi dari pemerintah “, harap Nazil
0 Response to "Subsidi Minyak Goreng Belum Sentu Pasar Tradisional Di Pedesaan"
Post a Comment