Ibu Isomah tunjukkan kue khas lebaran yang diproduksinya
Demak – Di desa
Mutih kulon kecamatan Wedung saat ini
tumbuh aneka usaha kecil yang menyerap
tenaga kerja. Salah satunya adalah Usaha Catering dan Pembuatan kue lebaran
milik Ibu Isomah warga RT 02 RW 02. Di belakang rumahnya yang merupakan dapur
ibu ini mempekerjakan tetangga dalam kegiatan usaha catering dan pembuatan kue
lebaran.
Usaha catering ini menyediakan hidangan untuk
selametan baik khitanan , pernikahan dan juga selametan bayi. Selain itu ada
pula warga yang memesan hidangan untuk rapat dan kegiatan lain seperti buka
bersama dan pertemuan keluarga. Sedangkan pembuatan kue lebaran ada yang
namanya kue Larut , Kue Dahlia dan Kue Sagon. Ketiga kue yang bentuknya kering
ini special untuk lebaran Iedul Fitri.
“ Kalau saya ingat usaha catering dan
pembuatan kue ini ya sekitar 10 tahunan. Awalnya ya coba coba bantu tetangga
yang kelebihan order . Setelah itu jalan sampai sekarang karena sekali pesan
beberapa waktu pelanggan pesan lagi “,
aku Ibu Isomah pada kabarseputarmuria Jum’at (15/4).
Untuk usaha catering awalnya melayani pesanan
warga desa Mutih Kulon sendiri . Namun setelah berjalan pesanan atau order
datang dari luar desa . SEhingga usaha yang awalnya di tangani sendiri bersama
suami dan anaknya selanjutnya harus merekrut tenaga kerja dari tetangga kanan
kiri yang tidak mempunyai kesibukan di rumah. Setiap haria ia mempekerjakan
tenaga 4-5 orang.
“ Kalau bulan puasa ini untuk membuat kue
lebaran ada 4-5 orang . Ada yang stanby disini ada pula yang dikerjakan di
rumah. Jadi jika bersamaan dengan ada pesanan catering untuk selamatetan atau
buka bersama jumlah tenaga kita tambah biar cepat selesai sesuai dengan pesanan
“, kata Ibu Isomah.
Untuk pembuatan kue lebaran ini setiap hari
mulai tanggal setengah bulan Sya’ban sudah mulai berproduksi. Sejak dulu ia
membuat tiga kue khas lebaran dari Mutih Kulon Demak yang legendaris yaitu kue
Larut yang berbahan baku tepung aren
dipadukan dengan bahan lain seperti telor , gula , kelapa. Setelah di cetak
kemudian di oven dengan oven yang panasnya dari kayu bakar.
“ Kue kering Larut , Sagon dan Dahlia ini
cukup laris selain pembuatannya secara manual dengan tangan . rasanya juga
tidak kalah dengan kue atau roti bauatan pabrik . Sehingga permintaan kue kue
ini masih tinggi meski dimasa pandemic . Selain untuk hidangan lebaran banyak
pula yang dibuat untuk oleh oleh ke luar desa “, tambahnya.
Minyak Goreng Mahal Untuk Berkurang
Terkait usaha catering yang membutuhkan
minyak goreng Ibu Isomah mengaku agak kelimpungan dalam mengatur usahanya.
Sebelum minyak mahal keuntungan setelah dikurangi biaya operasional masih
lumayan. Namun setelah minyak goreng mahal ia harus mengeluarkan tambahan biaya
sehingga keuntungan atau laba usahanya
dipastikan berkurang.
“ Ya untuk pembuatan kue ini sih tidak banyak
pengaruh karena kebutuhan minyak gorengnya sedikit. Tetapi untuk catering kita
butuh minyak cukup banyak mau menaikkan harga resikonya bisa ditinggalkan
pelanggan. Ya gimana lagi untung pasti berkurang mudah mudahan ada solusi “,
harap ibu Isomah.
Nah bagi pemirsa atau pembaca yang tinggal
diseputaran Mutih Kulon kecamatan Wedung jika butuh berkat untujk selametan
bisa datang ke rumah ibu Isomah ada banyak pilihan harga sesuai isinya.
Sedangkan untuk kue kering lebaran jika anda beli langsung ke rumah dipastikan
ada perbesaan harga .
Kue yang beredar di pasar pasar biasanya
dibawa para pengepul yang pasti mengambil keuntungan. Untuk harga terakhir kue
kering ini berkisar Rp 65 ribu setiap kilogramnya baik itu larut , Sagon , Dahlia
. Jika dipasaran ditambah laba pedagang 10 -20 persen . (Pak Muin)
0 Response to "Liputan UMKM Demak , Bu Isoma Membuat Kue Khas Lebaran Dan Catering Sudah 10 Tahunan"
Post a Comment