Demak
– Ada tradisi di Demak tau ,mungkin didaerah lain yang berkaitan dengan
datangnya bulan suci Ramadhan. Malam Jelang hari lebaran itu warga desa
berkeliling untuk membacakan takbir sambil mengarak aneka pwerwujudan yang
dibuat misalnya binatang , bangunan sampai dengan wujud orang.
Oleh
karena itu ketika corona menyerang dan hal itu menjadi larangan warga mematuhi
aturan itu dan bertakbir di Masjid , Mushalla atau rumah masing-masing. Namun setelah
dua tahun tak ada tahun ini kerinduan akan tradisi itu kini muncul kembali. Meski ada himbaun untuk tidak
mengadakan arak arakan. Namun beberapa desa kelihatannya tetap melaksanakn
tradisi ini.
Di
Medsod baik itu FB , IG dan juga WA telah terlihat maket maket dalam bentuk
bianatang, bangunan ataupun bentuk lainnya telah dipersiapkan . Mereka membuat
maket ini benar benar dari keinginan warga sendiri. Mereka urunan beli
bahan untuk membuat maket maket itu dan
pengerjaannya dikerjakan secara bergotong royong.
Roisul
Huda Pengurus Masjid jami’ Baitul Makmur pada kabare Demak mengatakan , tradisi
takbir kelilimg ini sudah ada sejak dulu . Motor penggeraknya adalah para
remaja mesjid dan musholla. Meskipun ada himbauan untuk tidak takbir keliling
namun mereka meminta untuk diadakan.
“
Ya bagaimana sudah dua tahun tak ada kegiatan takbir keliling . Kita di desak
oleh warga dan para remaja akhirnya kita adakan takbir keliling . Kita semua
diharapkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban . Semua unsur kita harapkan
bersatu padu untuk kesuksesan takbir keliling “, kata Roisul Huda.
Sudah
dua tahun tak ada acara takbir keliling
. Takbir hanya dilaksanakan di Masjid dan musholla . Padahal sebelum
corona tiba acara takbir merupakan acara rutin setahun sekali . Takbir keliling
dengan mengarak makaet maket yang dibuat para remaja. Start di Halaman mesjid
dan finish di kuburan desa sekaligus pembacaan tahlil untuk para arwah leluhur.
Selain
di Demak tradisi arak-arakan takbir keliling ini juga ada di daerah Jepara dan
juga Kudus . Sehingga persiapan yang dilakukan sudah dilakukian setengah bulan
sebelum tiba hari raya Idul Fitri. Selan membuat sendiri secara bergotong
royong banyak juga yamg memesan kepada tukang. Adapun biaya tergantgung model dan ukuran namun paling sedikit biayanya Rp 1 Jutaan sampai tak terhingga . Biasanya biaya itu dari hasil urunan atau ada yang perseorang yang membiayai niat siar agama Islam ( pak Muin)
0 Response to "Tradisi Takbir Keliling Sambut Hari Raya Idul Fitri Di Demak"
Post a Comment